Menjadi ayah memang bukanlah sebuah karir. Namun menjadi ayah bisa mengajarkan Anda banyak pelajaran untuk menjadi pemimpin. Berikut adalah tiga pelajaran kepemimpinan yang bisa didapatkan dari kedudukan seseorang sebagai ayah :
- Selalu merasa ingin tahuAnak-anak punya rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Mereka sering menanyakan banyak pertanyaan. Mereka selalu bertanya "kenapa?" untuk bisa mengerti dunia di sekitar mereka. Saat menjadi dewasa, terkadang orang mulai lupa untuk menjaga rasa ingin tahunya. Mereka menganggap semuanya biasa saja. Padahal sangat penting bagi seorang pemimpin untuk merasa selalu ingin tahu. Untuk selalu menanyakan bagaimana kita bisa melakukan ini atau itu lebih baik lagi.
- Sering memuji, jarang mengkritikAnak-anak sering melakukan kesalahan dan membuat orang tua mereka gemas atau marah. Namun penelitian menunjukkan bahwa mengkritik anak-anak tak akan membuat mereka berubah. Mengkritik akan membuat anak merasa buruk dan tidak bisa mengubah perilaku mereka. Sebaliknya, jika orang tua sering memuji hal positif yang mereka lakukan, anak akan cenderung lebih sering dan senang melakukan hal tersebut. Begitu juga dengan pemimpin. Pemimpin harus selalu fokus pada hal positif yang dilakukan oleh karyawan mereka.
- Kejujuran adalah peraturan terbaikAnak-anak selalu jujur. Mereka mengatakan apa yang ada di kepala mereka, bahkan jika hal tersebut membuat orang lain tak suka. Misalkan "Ibu, kau bertambah gemuk," atau "Masakan nenek tak enak." Ketika beranjak dewasa anak-anak mulai belajar untuk menyaring kejujuran, terkadang bahkan berbohong. Seorang pemimpin harus selalu menjadikan kejujuran dan transparansi sebagai peraturannya. Seperti anak-anak, kejujuran adalah sebuah ciri dari pemimpin yang hebat.
Tanpa sadar ada banyak hal pada anak-anak serta pengalaman menjadi orang tua memberikan pelajaran dan bisa diterapkan dalam karir sekalipun. Apakah Anda juga pernah mendapat pelajaran dari tingkah anak-anak Anda?
No comments:
Post a Comment