Sore itu senja bersiap untuk meredupkan sinarnya yang terik. Kulihat jam tanganku menunjukkan pukul 4. Pfuu.. mata kuliah hari ini cukup menguras banyak tenaga. Bulir-bulir keringat yang menetes ini layaknya bulir-bulir jagung. Yaaa.. mungkin kalian fikir peribahasaku ini cukup alay.
Kulangkahkan kaki ini menuju ketempat dimana seseorang menungguku. He is my nearfriend oh no no no, actually my boyfriend. Belum sampai kaki ini menghentikan langkah, deru sepeda motornya sudah terdengar. Brumm..brumm.. mengisyaratkan bahwa aku harus bergegas menghampirinya.
Tiiiiitt... 15 menit kemudian (aku melihatnya dari jam tangan casio di tangan kananku) aku sudah sampai disebuah tempat yang indah, permai, damai dan sejahtera (menurutku) serta tempat dimana aku terbiasa menemukan beberapa ide yang menurutku itu brilian. Yaps.. Alun-alun kota Malang.
Mata ini pun mulai asik menikmati panorama yang disuguhkan Allah. Telinga ini juga tak henti-hentinya mendengar bisikan angin disertai gesekan pohon-pohon. Namun, semua itu terhenti saat aku menatap seorang ibu yang membawa anaknya yang masih kecil. Bajunya yang sudah kotor dan lusuh sambil menjinjing 2 tas kresek serta kaki yang tak beralaskan. Aku berfikir sepertinya ibu ini tidak pernah pulang. Samar-samar aku mendengar suara lelaki yang menyebutnya "dasar orang gila". Dan dia hanya membalasnya dengan dua sudut bibir membentuk senyum. Sekilas orang akan mengira dia adalah orang gila, atau mungkin memang orang gila.
Aku terus mengamatinya, tanpa melewatkan sedetik untuk berpaling. Dia berjalan kesalah satu penjual es krim. Darimana aku tau itu penjual es krim? Karena dia membawa mesin pembuat es krim. Hehehe.. Ibu itu kembali membawa es krim yang setengah meleleh untuk diberikan ke anaknya. Setiap kali aku melihatnya, aku melihat mulut dan bibir itu tak berhenti berbicara. Entah apa yang dibicarakan. Senyum kecil serta belaian tangan ke anak kecil itu tak pernah terlepas.
Dari sini aku mendapat pelajaran bahwa ditengah maraknya kasus kekerasan ibu kepada anak, masih ada seorang ibu yang perduli dan menyayangi anaknya dengan tulus tanpa perduli keadaannya. I think she is amazing mom. Why? Karena dia mampu mengalahkan para ibu berjiwa sehat yang sering menyiksa anaknya atau bahkan membunuhnya. So, who is the real mom? Anda jurinya ^_^ Semoga sedikit pengalaman ini bisa bermanfaat dan diambil pelajarannya (khususnya para Ibu dan Calon Ibu).